THE MOST INSPIRATIONAL QUOTES FROM THE VIDEO OF “CHOCOLATE WAR”:
1. M&M’s is melting in your mouth, not in your hand.
2. Supply the Military is huge potential business.
DISTRIBUTION AND RETAILING
Dalam video “Chocolate War” menceritakan
ketatnya persaingan antara dua perusahaan coklat raksasa,
yaitu Hershey’s dan Mars, dimana kedua
perusahaan tersebut melakukan berbagai cara, dengan mengembangkan marketing concept untuk memperebutkan
pangsa pasar yang terbesar serta menarik minat konsumen. Dalam memproduksi cokelatnya, kedua perusahaan tersebut
menggunakan saluran distribusi yang dikenal dengan sebutan Direct Channel, yaitu menjual langsung kepada
konsumen.
Perusahaan Hershey’s terletak di Lancaster, Pennsylvania. Slogan iklan awal produk baru ini adalah “a palatable confection and a most nourishing food”. Produk Hershey's antara lain Milk Chocolate Bar, Hershey’s Kiss, Hershey’s Miniature, Hershey’s Drop, serta Hershey’s Nuggets. Perusahaan yang ingin menguasai pasar harus mampu mendistribusikan seluruh produknya ke
konsumen, serta memeriksa kembali ketersediaan produk di tingkat
retail apakah produk tersebut tersedia dan siap dijual ke konsumen. Pemasaran yang agresif dan cepat dibutuhkan untuk memperkenalkan coklat pada masyarakat Amerika.
Untuk menciptakan nilai pelanggan, maka Hershey’s menggunakan media iklan secara besar-besaran di televisi sebagai sarana promosi dan investasi
pada film di Hollywood (film E.T. yang disutradarai Steven
Spielberg, dengan menggunakan produk Reese’s Pieces), dimana sebelumnya
Mars menolak kerjasama dalam film tersebut. Investasi pada film E.T. tersebut,
serta pemberitaan di berbagai media massa berdampak pada meningkatnya
nilai sales/penjualan hingga mencapai tiga kali lipat dan memantapkan posisi
Hershey’s sebagai produsen coklat nomor satu di Amerika.
Pada awalnya, Forest Mars
mendirikan perusahaan coklat keluarga dan menjalankan bisnisnya tersebut dengan
sistem distribusi ‘door to door’. Produk yang diluncurkan adalah MILKY WAY, berupa nugget (coklat
susu dengan karamel yang kenyal di dalamnya). Produk lainnya adalah SNICKERS dan 3 MUSKETEERS. Inovasi
lain yang dilakukan adalah diluncurkannya produk M&M’s berupa coklat
yang dilapisi permen berbagai warna yang tidak cepat meleleh. Perusahaan ini juga melakukan
pemasaran yang agresif dan global, dengan 85% produknya dipajang di etalase
supermarket dan pasar retail Amerika seperti Wal-Mart, Quicky, 7-11,
dan sebagainya. Strategi yang dilakukan adalah menghabisi para competitor
khususnya perusahaan yang lebih kecil dan membuat pesaingnya, Bruce Murrie
keluar bisnis. Penerus Mars
adalah kedua putranya, yaitu John Mars dan Forest Mars, Jr., memastikan
produknya beredar luas, masuk supermarket dan menggeser
produk Hershey's and they become number #1 candy maker in US, until in 1970s,
Hershey was knocked out (KO) by Mars.
Hershey’s merupakan coklat favorit militer sejak
Perang Dunia I dan menjadi supplier coklat pihak militer dengan me-launching
produk “DESERT BAR” yang tidak meleleh pada suhu hingga 120-140oFahrenheit
(umumnya coklat meleleh pada suhu 85-88oFahrenheit), serta men-supply
coklat kepada pihak militer tanpa dikenakan biaya distribusi, sehingga saat
itu pihak militer menjadi konsumen terbesar Hershey’s. Mars juga berusaha
memperkenalkan M&M’s kepada pihak militer. Namun sadar akan persaingan yang ketat, M&M’s berubah haluan pasar dan memperkenalkan permen coklat tersebut kepada anak-anak.
Saat terjadi
perang Teluk (Irak dan Kuwait), Mars mulai menjalin kerjasamanya dengan pihak
militer dengan mendistribusikan produknya berupa M&M’s secara penuh,
melalui ‘perang bawah/under the line” dengan mempersiapkan secara
terencana dan matang, serta melengkapi fasilitas, infrastruktur dan saluran
distribusinya, sehingga produk Mars jauh lebih mudah didapatkan dibandingkan
Hershey’s. Produk Mars akhirnya dapat merebut hati para militer Amerika, mengalahkan produk Hershey’s dan menjadi produk favorit para
anggota militer, dengan
produk M&M’s yang berwarna-warni, tidak cepat meleleh pada suhu panas, lebih praktis dan mudah didapatkan karena jaringan
distribusi globalnya.
Saat ini, perusahaan khususnya
retailer, berlomba-lomba dalam melakukan inovasi dengan menggabungkan toko dan
pabrik coklat menjadi satu, sehingga konsumen bisa melihat langsung
proses pembuatan permen dan coklat. Salah satunya adalah GODIVA Chocolatier, perusahaan coklat
asal Eropa yang melakukan terobosan unik yang dapat meningkatkan kembali
prestige coklat itu sendiri. Perusahaan tersebut ingin memberitahukan kepada
khalayak bahwa produk coklat bukan hanya sekedar coklat, tapi juga menyajikan coklat sebagai produk yang
mewah.
Mereka menggunakan bahan-bahan yang menarik, resep klasik yang terjaga
kerahasiaannya, serta menciptakan ‘memorable moments’
bagi para pengunjung. Mereka juga mengembangkan diversifikasi produk berupa
coklat yang ditambah campagne (sampanye) dengan harga dan produk yang
"premium", dimana pelanggan mau membayar mahal untuk produk tersebut.
GODIVA juga melakukan penataan yang elegan pada factory outlet yang
dimiliki, mengemas produk coklatnya dalam exclusive packages, serta men-display
ribuan jenis permen coklat di tokonya.
Differentiation product yang didukung dengan positioning product dan brand untuk menjadi Top of Mind pada merek coklat Hershey’s dan Mars sangat kompetitif dan mampu bersaing dengan
ketat hingga saat ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar